Hidup adalah perjalanan, aku tidak mau menggambarkan seperti apa perjalanannya karena siapa peduli, semua orang punya perjalanan yang berbeda-beda. Harusnya aku tahu apa yang aku kendarai sekarang, tapi bahkan aku bingung, tapi yang jelas ini telah membawaku ke sebuah tempat entah di tempat itu aku akan tetap menetap, diam, atau berjalan berdampingan, tapi yang jelas tempat itu membuatku merasakan ada sesuatu yang mencuat dari dalam diriku, tempat terdalam dalam diri yang aku tidak tahu dalamnya seberapa, ya semua orang tahu itu. Mungkin ini terdengar melankolis, tapi ada suatu masanya di saat suatu perjalanan ini seseorang kehilangan arah dan entah kenapa hal kecil dimana tempat yang disinggahi sesaat atau sesuatu yang berjalan berdampingan akan menimbulkan polemik-polimik sepele yang akhirnya menjadi bayangan-bayangan yang tak tergambar dan tak ada yang bisa menafsirkannya. Dan kenapa polemik itu selalu saja muncul walaupun ada kesabaran-kesabaran yang berusaha memecahnya. Sekarang aku pikir ada degradasi yang tak seimbang mewarnai hampir seluruh perjalanan ini dan bahkan aku berfikir dan selalu berfikir untuk menyempurnakan warnanya kembali walaupun aku tahu itu tidak akan bisa sempurna tapi aku hanya memperbaikinya dengan paduan baru yang sesuai dan saat aku berusaha dan berusaha lagi ada saja angin yang berhembus, api yang menyala, dan aku yang mengalir seperti air selalu terusik akan keberadaan itu dan seolah aku ingin berteliak 'aku butuh tanah', entahlah.
Entahlah.
Aku tidak tahu.
Tanah...
Tanah...
Tanah !
Entahlah
Aku butuh tanah.
Aku menanti entah...
**********************************************************
Terbesit pikiran, berharap ada pemikir ulung yang memecahkan kata-kata sederhana ini.
(image source : http://www.trekearth.com/ )
